RESENSI “BUKU”
Kegiatan
membaca buku adalah sarana dalam memperbanyak ilmu dan wawasan, hal ini sangat
bermanfaat bagi kita tentunya. Penulis (blogger) mempunyai hobi sebagai pembaca
atau reader. Di mana ulasan hasil membaca katakanlah biasa yang disebut Resensi Buku, sama halnya resensi film
di mana ulasan film biasa dijadikan rujukan/ rekomendasi apakah film tersebut
baik atau bahkan not recommended (jelek), biasa dikategorikan pakai bintang,
jika bintangnya banyak maka film tersebut baik (recommended). Orang tertarik
untuk menontonnya.
Kembali
ke buku, Resensi buku biasanya sangat bermanfaat buat pembaca yang ingin atau
tertarik terhadap buku yang akan dibaca atau di beli biasanya. Ataupun orang
yang malas baca buku tetapi ingin tau isi dalam buku tersebut J .
Kali
ini pembaca + penulis Blog tertarik untuk mengulas buku yang berjudul “ SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” karya Mark
mansion. Buku ini sewajarnya di kasih judul bahasa inggris The
Subtle Art of Not Giving a F^ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York
Times dan Washington Post.
Lalu, apa hubungannya seni
dengan bersikap bodo amat? Bukan untuk menyuruh para pembaca sepenuhnya masa
bodoh terhadap segala sesuatu. Justru, Mark ingin membuka pikiran kita bahwa
ada hal-hal penting yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup. Dalam
buku bersampul orange ini, Mark akan membantu kita
untuk lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni.
Kunci
dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan
dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja
karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. Seni kedua, temukan hal-hal penting dan
berarti untuk diprioritaskan sehingga kamu bisa lebih mudah untuk masa bodoh
pada hal-hal sepele. Adapun seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yakni kita
mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Walaupun hal
penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan
kesederhanaan itu.
Mark Manson menuangkan gagasan dan argumentasinya dengan lugas dan
terstruktur. Tidak lupa dipertegas dengan cerita-cerita tentang pengalaman
hidupnya. Mark juga menambahkan sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh yang
barangkali belum pernah didengar, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan
William James. Berbagai analogi yang disajikan Mark pun mungkin akan membuat
para pembaca berkata dalam hati, “Iya juga ya!”.
“This book will not teach you how to gain or achieve, but rather
to lose and let go. It will teach you to take inventory of your life and scrub
out all but the most important items. It will teach you to close your eyes and
trust that you can fall backwards and still be okay”.
In a nutshell, buku Sebuah Seni untuk
Bersikap Bodo Amat sangat cocok untuk kamu yang sedang
mencari makna hidup atau yang merasa sedang berada dalam titik terendah
kehidupan.
Buku self
improvement ini sekiranya dapat menyegarkan pandangan kita
terhadap segala sesuatu yang lalu-lalang dalam kehidupan. It's
just so inspiring!