Selamat hari BUKU membaca Nasional.
Friday, May 17, 2019
Label:
Today
Saya adalah seorang hamba dari Rabb-Nya, seorang suami dari istrinya, seorang bapak bagi anaknya. Pekerjaan sebelumnya seorang Engineer dan Lecturepreneur. Hiduplah untuk memberikan manfaat, makna dan keberkahan bagi diri sendiri, keluarga, orang sekitar lainnya.
Friday, May 10, 2019
Hidup Minimalis Ala orang Jepang
Good bye, things
Gambar 1. Cover Buku Hidup Minimalis ala orang Jepang (Bokutachini, mou mono wa hitsuyou nai) |
4,5 stars of 5
Buku ini karangan dari orang Jepang yang bernama Fumio Sasaki. Fumio sasaki sendiri adalah seorang penulis tiga puluh tahunan yang tinggal di apartemen kecil di Tokyo dengan tiga kemeja, empat celana Panjang, empat pasang kaus kaki dan sedikit benda lainnya.
Hidup Minimalis Banyak sekali manfaatnya disebutkan dalam buku ini berikut juga kiat-kiat agar berhasil menjadi hidup minimalis.
Berikut di bawah ini penulis rangkum 55 kiat berpisah dari barang :
- Buang Jauh-jauh pikiran bahwa kita tidak mampu membuang barang
- Membuang barang membutuhkan keterampilan
- Dengan membuang, sebetulnya ada yang bertambah
- Tanyakan pada diri sendiri, mengapa sulit berpisah dari barang
- Minimalisasi memang tidak mudah, tetapi tidak mustahil
- Kapasitas Benak, energi, dan waktu kita terbatas
- Buang satu barang sekarang juga
- Tidak ada satu barang pun yang akan membuat kita menyesal setelah kita membuangnya.
- Mulailah dengan membuang barang yang jelas-jelas merupakan sampah
- Kurangi barang-barang "Kembar"
- Buang barang yang sudah setahun menganggur.
- Buang barang yang dibeli hanya demi citra diri
- Bedakan keinginan dan kebutuhan
- Dokumentasikan barang yang sulit dibuang
- Beralih ke foto digital untuk memudahkan mengenang sesuatu
- Barang bagaikan teman sekamar, tapi kita yang membayar sewa tinggalnya.
- Merapikan tidak sama dengan meminimalkan.
- Berantas dulu sarangnya (baca: tempat penyimpanan), baru hamanya (baca : keadaan berantakan)
- Biarkan ruang tak terpakai tetap kosong
- Berhenti berpegang pada "Kelak"
- Ucapkan selamat tinggal pada diri yang dulu.
- Buang barang yang sudah dilupakan
- Tidak perlu mencoba cara-cara ''kreatif '' saat hendak membuang barang
- Tidak perlu memikirkan nilai uang yang sudah dibelanjakan
- Tidak perlu membeli barang sebagai stok
- Merasa bahagia membantu kita tetap berfokus
- Layanan lelang, cara cepat berpisah dengan barang
- Metode lelang sebagai cara untuk sekali lagi melihat barang kita
- Gunakan layanan antar-jemput untuk membuang barang
- Tidak perlu memikirkan harga yang sudah dibayarkan
- Bayangkan toko sebagai gudang pribadi
- Kota sebagai ruang pribadi
- Buang barang yang tidak membangkitkan minat
- Jika barang ini hilang, apakah akan dibeli lagi ?
- Tidak perlu cemas akan hadiah yang diterima kalau kita sendiri tidak ingat pernah memberikan apa saja
- Coba pikirkan apa sebetulnya yang diinginkan almarhum ?
- Membuang memorabilia tidak sama dengan membuang kenangan
- Semakin besar barang, semakin banyak benda lain terakumulasi.
- Rumah bukan museum, tidak perlu ada benda koleksi
- Jadilah makhluk sosial, jadilah peminjam barang
- Sewalah yang bisa disewa
- Media sosial untuk meningkatkan motivasi menjadi minimalis
- bagaimana kalau kita mulai dari awal ?
- ucapkan "sampai ketemu" sebelum " selamat tinggal
- Buang barang yang menimbulkan kebisingan visual
- satu masuk, satu keluar
- jangan ulangi ''kesalahan concorde'
- cepat mengakui kesalahan agar kita terus bertumbuh
- berpikirlah bahwa membeli adalah menyewa
- tidak perlu membeli karena murah, tidak perlu mengambil karena gratis
- jika jawabannya bukan " sangat butuh ", katakan ''tidak''
- Barang yang kita butuhkan akan kembali pada kita.
- Bersyukurlah
- Membuang barang bisa dianggap mubazir. Namun, mubazir merupakan rasa bersalah yang membuat kita menahan barang.
- Barang yang dilepaskan adalah barang yang akan diingat selamanya.
selain 55 kiat di atas juga terdapat 15 kiat tambahan berikut ini :
- Memiliki lebih sedikit barang tidak akan mengurangi rasa puas.
- Temukan tampilan khas kita sendiri
- Tanpa banyak barang, kita menjadi lebih orisinal
- Buang barang yang sudah lima kali dipertimbangkan
- Jika keterampilan minimalisme sudah terbentuk, tahan ''sampai ketemu '' bisa dilewatkan
- Sedikit ketidaknyamanan membuat kita lebih bahagia
- Buanglah, meskipun barang itu menimbulkan rasa senang
- Minimalisme membawa kemerdekaan- semakin cepat dilakukan, semakin baik
- Membuang barang mengurangi apa yang kita miliki, tapi bukan siapa diri kita
- Pertanyakan cara-cara yang biasa digunakan untuk memanfaatkan barang
- Jangan pikirkan. Buang !
- Minimalisme bukan kompetisi. Tidak perlu sesumbar tentang betapa sedikit yang kita miliki. Tidak usah menghakimi orang lain yang memiliki lebih banyak barang.
- Keinginan membuang dan memiliki adalah dua sisi mata uang yang sama.
- Temukan minimalismu sendiri
- Minimalisme adalah metode dan awal mula
Demikianlah kiat-kiat agar kita menjadi seorang minimalis. Dan yang terpenting adalah perlu adanya mindset agar paham menjadi seorang minimalis dan action tentunya.
Selamat menjadi minimalis.
Label:
Resensi
Saya adalah seorang hamba dari Rabb-Nya, seorang suami dari istrinya, seorang bapak bagi anaknya. Pekerjaan sebelumnya seorang Engineer dan Lecturepreneur. Hiduplah untuk memberikan manfaat, makna dan keberkahan bagi diri sendiri, keluarga, orang sekitar lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)