BAPER** STOIC (mental health)
Kutipan dari Buku Filosofis Teras page 164-165
Merasa "direndahkan" adalah subjektif. mereka yang rasis justru merendahkan diri mereka sendiri. Dengan bersifat diskriminatif dan menzalimi orang yang berbeda, justru merekalah yang "Turun Kelas" lebih rendah daripada yang terzalimi. Saat kita berulang kali sudah mulai merasa akan terprovokasi karena perlakuan jahat atau tidak adil dari orang lain, ingatlah tidak ada seorang pun yang bisa merendahkan jiwa orang lain, dan mungkin, mereka yang berlaku jahat kepada kitalah yang patut dikasihani.
Kamu gusar karena perlakuan orang lain ?
Kamu sedih karena perlakuan keluarga dan pasangan ?
Kaisar Marcus mengatakan bahwa kemarahan dan kesedihan atau BAPER kamu itu jauh lebih merusak daripada perlakuan itu sendiri. Sekali lagi, BAPER ITU SUMBER SEGALA MASALAH. Karena baper dimulai dari persepsi kita sendiri atas sebuah peristiwa (impression) yang sering kali tidak dianalisis dahulu, dan karenanya bisa keliru. Kalaupun benar, tetap saja tidak berguna (karena kita baper mengenai sesuatu di luar kendali kita. --> DIKOTOMI KENDALI
Baper = Bawa Perasaan