IamRizkiMuliawan

Bismillahirromanirrohiim..Share sesuatu yang bermanfaat. Insyaa Alloh

Wednesday, October 30, 2024

 Trouble shooting / Pemecahan masalah dan analisa sistem kompresi uap sederhana

Troubleshooting pada sistem refrigerasi kompresi uap sederhana melibatkan identifikasi dan analisis gejala atau masalah yang terjadi pada komponen-komponen utama, seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah langkah-langkah dan beberapa pendekatan umum untuk menganalisis masalah dalam sistem tersebut:

1. Periksa Tekanan pada Sistem

  • Tekanan Rendah di Sisi Suction (Masuk Kompresor):
    • Penyebab: Bisa disebabkan oleh kurangnya refrigeran, penyumbatan di evaporator, atau kompresor yang mengalami kerusakan.
    • Solusi: Periksa kebocoran refrigeran, bersihkan evaporator, atau periksa performa kompresor.
  • Tekanan Tinggi di Sisi Discharge (Keluar Kompresor):
    • Penyebab: Kondisi ini dapat terjadi jika kondensor tidak berfungsi dengan baik, biasanya karena kotoran atau sirkulasi udara buruk.
    • Solusi: Bersihkan kondensor dan pastikan ada ventilasi yang baik untuk pembuangan panas.

2. Evaluasi Suhu/Temperatur di Komponen Utama

  • Evaporator yang Tidak Dingin atau Panas:
    • Penyebab: Kemungkinan disebabkan oleh katup ekspansi yang tersumbat atau refrigeran yang tidak cukup.
    • Solusi: Bersihkan atau ganti katup ekspansi, serta tambahkan refrigeran sesuai kebutuhan.
  • Kondensor yang Terlalu Panas:
    • Penyebab: Bisa disebabkan oleh kotoran pada permukaan kondensor, atau masalah pada kipas kondensor (jika ada).
    • Solusi: Bersihkan kondensor dan pastikan kipas berfungsi dengan baik.

3. Amati Aliran dan Tekanan Refrigeran di Sight Glass

  • Gelembung pada Sight Glass:
    • Penyebab: Ini bisa menjadi indikasi kurangnya refrigeran atau ada kebocoran pada sistem.
    • Solusi: Lakukan uji kebocoran dan tambahkan refrigeran jika diperlukan.
  • Tidak Ada Gelembung, tetapi Tekanan Rendah:
    • Penyebab: Kemungkinan ada penyumbatan pada katup ekspansi atau filter dryer.
    • Solusi: Bersihkan atau ganti filter dryer dan periksa katup ekspansi.

4. Periksa Fungsi Kompresor

  • Kompresor Bising atau Bergetar:
    • Penyebab: Ini bisa disebabkan oleh kerusakan internal kompresor, masalah pelumasan, atau baut yang kendor.
    • Solusi: Pastikan pelumasan memadai, kencangkan baut, dan bila perlu, periksa bagian dalam kompresor untuk mendeteksi komponen rusak.
  • Kompresor Tidak Menyala atau Overheat:
    • Penyebab: Bisa karena masalah listrik (misalnya, overload) atau karena kompresor bekerja di luar batas suhu yang aman.
    • Solusi: Periksa rangkaian listrik dan suhu operasional, lalu beri jeda waktu agar kompresor bisa mendingin sebelum menyala kembali.

5. Analisis Katup Ekspansi (TXV)

  • TXV Tidak Membuka dengan Benar:
    • Penyebab: Biasanya karena penyumbatan atau kerusakan pada katup ekspansi.
    • Solusi: Bersihkan TXV atau ganti jika ditemukan kerusakan.

6. Periksa Filter Dryer

  • Filter Dryer Tersumbat:
    • Penyebab: Kelembaban atau kotoran yang masuk ke dalam sistem dapat menyebabkan sumbatan.
    • Solusi: Ganti filter dryer dan periksa tanda-tanda kebocoran atau kerusakan lain yang bisa menjadi sumber kelembaban.

7. Identifikasi Kebocoran Refrigeran

  • Gejala: Tekanan rendah pada sisi suction, sight glass menunjukkan gelembung terus-menerus, atau pendinginan yang tidak optimal.
  • Solusi: Gunakan alat deteksi kebocoran untuk mencari titik kebocoran, lakukan penyegelan pada area yang bocor, dan isi ulang refrigeran yang hilang.

8. Pemeriksaan Kelistrikan

  • Gejala: Kompresor atau kipas tidak menyala, atau sistem mati mendadak.
  • Solusi: Periksa sikring, kabel, dan kontak pada relay atau overload protector. Pastikan semua koneksi aman dan komponen kelistrikan dalam kondisi baik.

Catatan Tambahan

Setelah melakukan analisis dan perbaikan, selalu lakukan pengujian tekanan dan suhu kembali untuk memastikan sistem bekerja secara normal dan efisien. Melakukan pemeliharaan berkala juga penting untuk mencegah masalah yang sama di kemudian hari.

Sunday, October 27, 2024

 Finansial Planning

Dengan gaji 6 juta dan cicilan 4 juta, alokasi pengeluaran menjadi cukup ketat. Berikut beberapa langkah untuk mengelola cash flow kamu:

1. **Alokasi Cicilan (Maksimal 30% dari Gaji)**: Idealnya cicilan tidak lebih dari 30% gaji. Karena cicilan sudah mencapai 67%, kamu perlu mengatur anggaran lebih ketat dan mungkin mempertimbangkan restrukturisasi cicilan jika memungkinkan.

2. **Pengeluaran Harian dan Kebutuhan Pokok**: Sisihkan sekitar 1 juta untuk kebutuhan sehari-hari. Pilih barang-barang esensial dan pertimbangkan alternatif yang lebih murah jika ada.

3. **Dana Darurat**: Alokasikan minimal 500 ribu setiap bulan untuk dana darurat. Ini penting untuk melindungi keuanganmu dari kejadian tak terduga.

4. **Mencari Pendapatan Tambahan**: Karena penghasilan utama sudah terbebani, mencari pendapatan sampingan (seperti freelance atau usaha kecil) bisa menjadi solusi untuk menambah cash flow.

5. **Evaluasi Cicilan**: Jika memungkinkan, cek opsi refinancing atau restrukturisasi untuk memperpanjang tenor atau menurunkan bunga agar cicilan lebih ringan.


Rincian alokasi finansial yang lebih detail berdasarkan kondisi gaji bulanan 6 juta dan cicilan 4 juta. Ini adalah pembagian alokasi dasar agar kebutuhan tetap terpenuhi:

Rincian Anggaran Bulanan

1. **Cicilan Utang: 4 Juta (67%)**

   - **Cicilan Utama**: Rp4.000.000

   - Kategori ini cukup besar, sehingga mengurangi fleksibilitas alokasi lainnya. Fokus pada pembayaran cicilan ini terlebih dahulu.

2. **Kebutuhan Pokok dan Pengeluaran Harian: 1 Juta (16%)**

   - **Makanan**: Rp500.000 (misalnya, anggaran harian sekitar Rp15.000-Rp20.000)

   - **Transportasi**: Rp200.000 (bisa disesuaikan jika perlu penghematan tambahan)

   - **Kebutuhan Rumah Tangga (sabun, pasta gigi, dan lain-lain)**: Rp150.000

   - **Pulsa/Internet**: Rp150.000

3. **Dana Darurat dan Tabungan: 500 Ribu (8%)**

   - **Dana Darurat**: Rp300.000

   - **Tabungan Jangka Pendek atau Investasi Sederhana**: Rp200.000 (contohnya, di instrumen yang mudah diakses seperti tabungan atau e-wallet yang memberi cashback)

4. **Kebutuhan Tak Terduga dan Hiburan Ringan: 500 Ribu (8%)**

   - **Pengeluaran Tak Terduga**: Rp300.000 (untuk situasi seperti kesehatan atau keperluan mendadak)

   - **Hiburan Murah**: Rp200.000 (nonton film, nongkrong sederhana, dll.)

### Tips Pengelolaan

- **Pencatatan Harian**: Catat pengeluaran setiap hari agar bisa melihat mana yang bisa dipangkas atau perlu diatur ulang.

- **Pendapatan Tambahan**: Seperti freelance atau pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan, karena dengan kondisi saat ini, alokasi untuk menabung dan hiburan terbatas.

- **Restrukturisasi Cicilan**: Hubungi pihak pemberi pinjaman untuk opsi perpanjangan tenor atau negosiasi bunga untuk mengurangi beban cicilan.