Bismillahirromanirrohiim..Share sesuatu yang bermanfaat. Insyaa Alloh

Thursday, July 29, 2021

 Gaya Hidup Hemat dan Berkecukupan

Akhir-akhir ini semenjak pandemi COVID-19 yang hampir 2 tahun ini menyebabkan orang mengenal kembali gaya hidup hemat dan esensial yang lazim kalo dalam bahasa inggris dinamakan Frugal Living. 


"Gaya hidup hemat = Frugal Living "... ya tepat sekali.

Gaya hidup ini menekankan akan pentingnya gaya hidup berhemat, tidak boros dan paham akan kebutuhan pokok yang esensial. Di negara-negara maju sebagai contoh saja Jepang dan Jerman, gaya hidup ini sudah menjadi budaya dan mengakar sejak jauh-jauh hari.

Nah, bagaimana dengan negara kita Indonesia, penulis pikir beberapa kalangan masyarakat, orang dan komunitas akhir dan hari ini semakin tercerahkan bahwa dengan adanya pandemi orang dituntut untuk bergaya hidup ini.

Konsep yang sama akan hidup ini adalah bagaimana dalam islam dikenal dengan nama Zuhud dan Qanaah. Silakan pelajari lebih lanjut tentang hal tsb. Intinya adalah perasaan cukup dan bersyukur. Tentukan secepatnya batas Cukup dan syukur kita. Konsep yang sama tentang hal ini di barat dikenal dengan "ENOUGH" yaitu CUKUP

Selamat menjalani Hidup ini.


Tuesday, May 25, 2021

 Filosofi teras (STOIC)




Rangkuman Cheat sheet mengenai Konsep-konsep utama Filosofis teras (stoic) dalam Buku yang ditulis Henry manampiring page 284-286 adalah sebagai berikut :

  1.  Hidup selaras dengan alam, dan artinya kita harus menggunakan nalar/rasio adalah yang membedakan kita dari binatang
  2. Tujuan filosofi teras adalah hidup dalam ketenangan, bebas dari emosi negatif
  3. Empaat kebajikan utama (virtues) : kebijaksanaan, keadilan, menahan diri, keberanian.
  4. Dikotonomi kendali. Sebagian hal ada di bawah kendali kita, sebagian tidak di bawah kendali kita. Jangan menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal yang tidak di bawah kendali kita. William Irvine menawarkan Trikotomi kendali sebagai revisi.
  5. Indifferent. Hal-hal yang tidak berpengaruh pada kebahagiaan. Ada prefered indifferent, seperti kesehatan, kecantikan, kekayaan, ada unpreferred indifferent seperti sakit karena penyakit dan kemiskinan. Kedua kategori ini sama-sama tidak relevan dalam mencapai tujuan hidup yang baik.   
  6. Dikotomi kendali tidak sama dengan pasrah pada keadaan.
  7. Semua kesusahan yang kita rasakan datang dari pikiran kita sendiri dan bukan dari peristiwa/orang lain, dan kita bisa mengendalikan pikiran kita. 
  8. Bedakan antara peristiwa objektif / fakta dan opini/ value judgment  yang kita tambahkan kemudian. Opini/interpretasi/ value judgment ini yang sering menjadi akar emosi negatif
  9. STAR (Stop-Think & Asess -Respond). Selalu lakukan ini di saat emosi negatig mulai menerpa.
  10. Premeditatio malorum. Melatih diri membayangkan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita sehingga kita bisa lebih siap.
  11. Hanya kita yang bisa mengijinkan orang lain menyakiti kita secara non fisik (misalnya dengan hinaan, celaan, cemoohan). Tidak ada penghinaan yang benar-benar terjadi jika tidak ada yang merasa terhina.
  12. Banyak orang tidak bermaksud jahat, tetapi mereka tidak mengerti/tahu (ignorant).
  13. Instruct and endure. Tugas kita kepada sesama manusia adalah mengajarkan untuk menjadi lebih baik lagi, jika tidak bisa, untuk bersabar terhadap mereka.
  14. Setiap musibah dan kesusahan adalah kesempatan untuk melatih karakter dan mengembangkan kebajikan (virtue).
  15. Latihan menderita (practice poverty) secara berkala
  16. citizen of the world. Kita semua adalah warga kosmos/dunia yang sama. Jangan mendiskriminasi.
  17. Kematian adalah bagian dari alam, tidak ada yang perlu ditakutkan.