Bismillahirromanirrohiim..Share sesuatu yang bermanfaat. Insyaa Alloh

Sunday, November 25, 2018


RESENSI “BUKU”

Kegiatan membaca buku adalah sarana dalam memperbanyak ilmu dan wawasan, hal ini sangat bermanfaat bagi kita tentunya. Penulis (blogger) mempunyai hobi sebagai pembaca atau reader. Di mana ulasan hasil membaca katakanlah biasa yang disebut Resensi Buku, sama halnya resensi film di mana ulasan film biasa dijadikan rujukan/ rekomendasi apakah film tersebut baik atau bahkan not recommended (jelek), biasa dikategorikan pakai bintang, jika bintangnya banyak maka film tersebut baik (recommended). Orang tertarik untuk menontonnya.
Kembali ke buku, Resensi buku biasanya sangat bermanfaat buat pembaca yang ingin atau tertarik terhadap buku yang akan dibaca atau di beli biasanya. Ataupun orang yang malas baca buku tetapi ingin tau isi dalam buku tersebut J .
Kali ini pembaca + penulis Blog tertarik untuk mengulas buku yang berjudul “  SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT” karya Mark mansion. Buku ini sewajarnya di kasih judul bahasa inggris The Subtle Art of Not Giving a F^ck terbit dan masuk dalam daftar buku best seller The New York Times dan Washington Post. 
Lalu, apa hubungannya seni dengan bersikap bodo amat? Bukan untuk menyuruh para pembaca sepenuhnya masa bodoh terhadap segala sesuatu. Justru, Mark ingin membuka pikiran kita bahwa ada hal-hal penting yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup. Dalam buku bersampul orange ini, Mark akan membantu kita untuk lebih cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui tiga seni.
4 **** of 5 Stars

Kunci dari seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja karena dalam mengejar suatu pencapaian, pasti ada saja rintangan yang muncul. Seni kedua, temukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga kamu bisa lebih mudah untuk masa bodoh pada hal-hal sepele. Adapun seni ketiga mempertegas seni sebelumnya, yakni kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Walaupun hal penting itu tampaknya sederhana, tetapi kita bisa tetap bahagia dengan kesederhanaan itu.
Mark Manson menuangkan gagasan dan argumentasinya dengan lugas dan terstruktur. Tidak lupa dipertegas dengan cerita-cerita tentang pengalaman hidupnya. Mark juga menambahkan sejumlah kisah nyata dari beberapa tokoh yang barangkali belum pernah didengar, seperti Charles Bukowski, Dave Mustaine, dan William James. Berbagai analogi yang disajikan Mark pun mungkin akan membuat para pembaca berkata dalam hati, “Iya juga ya!”.
“This book will not teach you how to gain or achieve, but rather to lose and let go. It will teach you to take inventory of your life and scrub out all but the most important items. It will teach you to close your eyes and trust that you can fall backwards and still be okay”.
In a nutshell, buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari makna hidup atau yang merasa sedang berada dalam titik terendah kehidupan.
Buku self improvement ini sekiranya dapat menyegarkan pandangan kita terhadap segala sesuatu yang lalu-lalang dalam kehidupan. It's just so inspiring!



No comments:

Post a Comment