Lanjutan tulisan mengenai buku tulisan " hidup minimalis ala orang jepang".
Setelah kita buat rangkuman mengenai kiat-kiat untuk menjadi minimalis dengan mengatakan tidak buat hidup konsumtif, dan banyak barang maka akan timbulah kesadaran mengenai apa yang menjadi kebutuhan ( needs vs wants).
Berikut adalah 12 manfaat dan hikmah intisari hal yang berubah sejak saya berpisah dari barang-barang kepemilikan .
Setelah menjadi minimalis :
- Saya punya lebih banyak waktu . " Waktumu terbatas, jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup menjadi orang lain" - Steve Jobs
- Saya lebih menikmati hidup. " Hidupku menjadi hiburanku dan tak hentinya memberikan kejutan. Hidupku bagaikan drama dengan begitu banyak babak tanpa adegan penutup" - Henry David Thoreau
- Kebebasan saya bertambah. " Setelah kehilangan segalanya, barulah kita bebas melakukan apa saja" - Tyler Durden
- Saya tak lagi membandingkan diri dengan orang lain. " Saat sadar bahwa kau tidak kekurangan suatu apa pun, seisi dunia menjadi milikmu. - Lao Tzu
- Saya berhenti mencemaskan pandangan orang lain terhadap diri saya. " Kaulah satu-satunya orang yang mencemaskan tampilan wajahmu . - Ichiro Kishimi
- Saya Lebih terlibat dengan dunia sekitar. " Apa pun yang kaulakukan tidak akan menjadi hal yang signifikan, yang terpenting adalah tindakan itu sendiri "
- Daya fokus saya menjadi lebih baik. saya bisa berkonsentrasi menjadi diri sendiri.
- Saya lebih hemat dan peduli lingkungan.
- Saya lebih sehat dan aman
- Hubungan antarpribadi saya menjadi lebih bermakna
- Saya dapat menikmati momen yang tengah berlangsung "Perbedaan masa lalu, sekarang, dan masa depan tak lebih dari ilusi yang keras kepala " - albert einstein
- Saya merasakan syukur yang sebenarnya.
Demikianlah beberapa manfaat dari hidup minimalis. Sesuai formula gaya berbanding lurus dengan tekanan, apabila hidup anda lebih banyak tekanannya maka anda terlalu banyak gaya. F = P/A.
hehe :)
"Be Minimalist"
Referensi :
- Buku hidup minimalis ala orang jepang penulis Fumio Sasaki