Bismillahirromanirrohiim..Share sesuatu yang bermanfaat. Insyaa Alloh

Monday, May 11, 2020

Hemat Versus Kikir

Iamrizkimuliawan, Tasikmalaya, 18 Ramadhon 1441 H / 11 Mei 2020.

Tulisan ini adalah yang diambil dari Buku Perjalanan RUH pada pasal 20 Karangan Ulama terkemuka abad pertengahan Ibnu Qayyim Al-Jauzy. Pasal tersebut yang menerangkan tentang “perbedaan antara hidup hemat dan kikir” yang menurut penulis baik untuk dishare dan diambil hikmahnya.

source : google

HEMAT VERSUS KIKIR
Perbedaan antara hidup hemat dan kikir yaitu; hemat artinya pertengahan antara dua sisi yaitu boros dan kikir. Jadi, dalam hal ini ada dua sifat yang bertentangan dengan hemat yaitu boros dan kikir. Orang yang hemat mengambil jalan tengah diantara dua sifat tersebut. Alloh SWT berfirman, dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian (Qs. Al Furqan 25 : 67). Alloh SWT, juga berfirman, dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu tercela dan menyesal (Q.S Al-Isra 17 : 29), dan Alloh SWT berfirman, makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan (QS Al A’raf 7 : 31).

Baca Juga

Semua ajaran agama ada diantara dua sifat yang disebut ayat di atas ini. Sedangkan, islam merupakan agama pertengahan di antara berbagai agama yang ada. Sunnah merupakan tengah-tengah antara berbagai kebid’ahan, agama Alloh adalah pertengahan antara orang yang berlebihan dalam agama dan yang mengabaikannya, begitu pula dengan ijtihad sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan perintah-pertengahan di antara pendapat yang ghulluw berlebihan dan melampaui batas. 
Tidaklah Alloh memerintahkan suatu perintah, melainkan setan mempunyai dua macam bujukan di dalamnya, baik bujukan untuk berlebih-lebihan dan melampaui batas atau bujukan untuk mengabaikan dan melanggar. Keduanya adalah bencana, dan tidak ada orang yang selamat dari bujukan tersebut dalam akidah, niat dan amalnya kecuali orang yang berjalan di atas jalan Rasulullah SAW dan meninggalkan pendapat manusia serta pemikiran mereka. 
Dua macam penyakit yang berbahaya tersebut telah menguasai sekian banyak anak adam. Karena itu, ulama salaf memperingatkan dengan keras dua macam penyakit tersebut dan mengancam orangnya dengan kehancuran. Bisa saja dua penyakit ini sekaligus mengendap di dalam diri seseorang. Seperti yang dialami mayoritas orang, yang suka mengabaikan Sebagian ajaran agamanya dan pada saat yang sama berlebih-lebihan dalam Sebagian ajaran yang lain. Sesungguhnya orang yang mendapat petunjuk adalah yang mendapat petunjuk Alloh SWT.

Wallohu'alam bi showwab.

Salam.

Penulis : Rizki Muliawan, S.Pd., M.T.
(Lecture of Bandung state of Polytechnic, Department of Refrigeration and Air Conditioning)

Sumber :
- Buku Perjalanan Ruh karya Ibnu qayyim al jauzy penerbit Noura




1 comment:


  1. main poker dengan banyak penghasilan
    ayo segera hubungi kami
    WA : +855969190856

    ReplyDelete